Sambungan dari Elegi Buat Ratna 1
Ratna: Mas, gimana kalau penis kamu dimasukkin ke vagina aku pasti rasanya enak.
Ion: Hah gimana cara melakukannya? Di ruang tamu ini?
Ratna: Iya, gimana? Mau nyoba nggak?
Ion: Boleh juga deh.
Tanpa banyak bicara dia langsung melepas cd nya dan memasukkannya ke dalam kamarnya, dia kembali dengan wajah berbinar. Langsung saja resleting celana jeans-ku dibukanya dan dia mulai mengulumnya hingga penisku menjadi keras dan dengan membelakangiku dia langsung naik di pahaku sambil mengangkat roknya yang mini dan tangan satunya memegang penisku dan mulai memasukkannya ke vaginanya.
Mula-mulanya nya agak kesulitan juga memasukkan penisku tapi aku langsung megang memeknya dan mulai menggesek-gesekan jariku hingga basah kemudian aku tuntun pantatnya menuju penisku dan bless….. masuklah penisku ke dalam vagina nya. Entah karena memeknya yang kecil atau penisku yang besar tiba-tiba dia menarik pantatnya hingga terlepas penisku dari memeknya. Dengan terengah-engah ia berkata bahwa ia sangat terangsang sekali saat penisku masuk ke dalam vaginanya.
Tetapi dengan perlahan dan pasti dia mulai menjilati penisku dengan rakusnya dan langsung memasukkan kepala penisku ke mulutnya dengan lahapnya. Begitu terasa olehnya sudah tegang sekali kembali dia berdiri dan mulai memasukkan penis ku ke dalam vaginanya, kali ini lebih mudah mungkin karena dia sudah sangat terangsang dan memeknya sudah basah sekali.
Dengan pelan dia mulai menaik turunkan pantatnya dengan aku bantu memegangi pantatnya. Makin lama makin cepat temponya dia menaik turunkan pantat nya hingga tak berapa lama setelah itu aku sudah tidak tahan dan aku berbisik, "Rat, aku sudah nggak tahan neh sebentar lagi keluar oh… oh…."
"Nggak apa-apa keluarin di dalam aja ok," kata Ratna sambil terengah-engah.
"Wah jangan, nanti kamu hamil, ditaruh mulut kamu aja ok," protesku.
Dan ternyata dia sepertinya tidak mempermasalahkan maka begitu aku kasih aba-aba dia langsung melepaskan pantatnya dari penisku dan langsung mulai mengulum dan mengurut cepat penisku hingga sperma ku keluar tumpah di mulutnya, dengan rakus dia melahap penisku yang sudah keluar sperma sampai bersih dan langsung melepasnya begitu dirasa sudah tidak ada sperma yang keluar dan langsung merapikan rok dan bajunya kemudian ke kamar mandi.
Dengan letihnya aku juga merapikan baju dan celana jeans ku, langsung aku mengambil gelas berisi es jeruk dan meminumnya sampai habis. Setelah dari kamar mandi Ratna kembali ke ruang tamu sambil senyum-senyum dan berkata, "Wuihhh hebat kamu yach, rasanya seperti melayang gitu deh," sambil mengecup bibir ku lembut. Aku hanya tersenyum saja melihat kelakuannya. Lalu kami saling berpelukan dan aku mencium mesra rambutnya yang wangi.
Dan tiba-tiba dia memandang ke arahku sambil berkata pelan, "Mas bagaimana kalau kita ngelakuin kayak gitu tadi di hotel, pasti rasanya lebih siiip deh dan kita bisa dengan bebas ngelakuinnya, gimana?"
Aku sedikit bingung juga menjawab pertanyaan ini. Agak berapa lama aku terdiam sampai dia menggoyang tanganku dan aku tersadar. "Wah gimana yach, soalnya aku nggak pernah ke hotel atau tempat sebangsanya jadi aku nggak tahu di mana tempatnya."
Tanpa aku sangka ratna berkata, "Kalau masalah itu aku bisa tanya sama teman-teman aku yang pernah maen di hotel ok."
Aku hanya tersenyum mendengar keinginannya yang menggebu-gebu.
Bersambung ke cerita ke-3

Tidak ada komentar:
Posting Komentar