Sambungan bagian 2
Aku pun berjalan ke arah yang ditentukan itu. Tak sampai beberapa meter dari pertigaan tadi aku melihat 3 orang anak SMU tapi kelihatannya mereka sedang menenggak minuman keras dan tak jauh dari mereka ada 2 orang anak kecil yang kelihatanya masih berusia 10-12 tahunan sedang main kartu. Aku benar-benar tdgang saat lewat situ dan ketika sudah beberapa meter melewati mereka baru saja lega hatiku sudah dikagetkan dengan dekapan seseorang seperti anak SMU yang pertama menikmati tubuhku. Aku pun diseret masuk ke arah kebon tak terurus di pinggir jalan itu.
"Diam lu. Kalo mau nurut kita gak bakal nyakitin lu, ngerti??"
Aku mengangguk lalu dekapan pada mulut dan mataku pun dilepas. Tanpa disangka yang membekapku adalah teman anak kecil yang tadi maen kartu. Yang pertama memang agak pendek karena hanya setinggi pundakku saja. Tapi yang satu lagi tingginya setara denganku.
"Sekrang lu kudu diem."
Mereka pun dengan ganas menggrepe-grepe. Tubuhku yang sedang horny berat menjadi lemas dan pasrah. Mereka mulai melepaskan hot pants ku itu dengan terburu-buru. Anak itu pun memasukan kontol kecilnya yang sedang tegang itu ke memekku.
"Ugrh.. enak banget teh empuk memek teteh kaya bantal," celetuk anak yang sedang menyetubuhiku dari belakang ini.
"Heh, mba, enak amat lu cuma ngerasain doangg. Buka mulut lu gw pngen disepong kaya yang di video-video bokep ntu."
Ternyata anak seumur mereka sudah mengenal video porno. Aku benar-benar terkecoh, ku kira aku akan diperkosa oleh anak-anak SMA yang sedang mabuk. Eh ternyata malah diperkosa oleh anak yang masih bau kencur, yang bahkan lebih pantas jadi adikku. Mulutku pun mulai digenjot lagi. Tanpa diduga anak itu ternyata kuat menggenjot mulutku sampai aku hampir kehabisan napas dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap.
Ketika sadar aku masih ada di kebun itu dengan tanktop yang terangkat ke atas dan kedua payudaraku begelantungan bebas. Saat aku mulai tersadar terasa tanganku tak bisa bergerak. Ternyata tanganku terikat di sebuah pohon. Hot pants ku sudah melorot sebatas paha aku terikat seperti kambing. Aku hanya bisa meronta dengan posisi menungging seperti siap dipakai oleh siapa pun. Lalu ada seorang siswa SMP datang. Aku pun mencoba berbicara "hmmm.hmmm..." Aku menyadari ternyata mulutku tersumpal oleh sebuah sempak yang biasa dipakai laki-laki.
"Wah, wah, nemu cewek gua neh. Niat pengen kencing malah dapat cewe buat dikencingin."
Aku merinding mendengar perkataannya. Dia pun membuka resleting celana SMPnya dan mengeluarkan penisnya, lalu dia memegangi pinggulku dan menempelkan penisnya ke vaginaku yang tidak ditumbuhi bulu. Aku merasakan vaginaku tersiram air hangat. Ternyata dia sedang mengencingi kemaluanku.
"Argh... enaknya ngencing di memek cewek."
Dengan tangan dan kaki yang terikat aku tak bisa menghindari hal ini. Dengan mudah aku pun di setubuhinya dengan posisi doggy style. Ketika dia selesai menyetubuhiku dia pun melepaskan ikatan kakiku dan mengambil hot pants ku.
"Akh ini kurang seksi, gw modif ya celanamu mba."
Dia pun membuat lubang yang cukup besar di bagian selangkangan hot pants ku. Aku tak bisa berbuat apapun untuk mencegahnya.
"Nah, ginikan lebih asoy, gak usah repot-repot buka celana, tinggal coblos. Hahaha..."
Lalu dia mengubek-ubek tasku. Aku berusaha berteriak untuk menghalanginya karena takut dia mengambil HPku. Tapi yang terdengar hanya gumaman saja, "mmmmh mmmhhh."
Untung dia hanya mengambil rokku saja.
"Mba ini sebage kenang-kenangan ya."
Dia pergi tanpa melepas ikatan pada tanganku. Aku pun mencoba berdiri. Dengan kemaluan yang penuh sperma yang entah berasal dari siapa saja aku mencoba berjalan. Aku sudah pingsan selama 13 jam lebih dan sekrang sudah siang. Entah jam berapa. Aku pun mengambil tasku. Meski dengan tangan terikat aku berusaha berjalan sambil membawa tasku ini. Tentu dengan hanya menggunakan hot pants yang sudah dilubangi bagian selangkangannya dan tanktop ketat yang terangkat ke atas.
Aku sempat melihat HP ku dengan menggunakan kakiku. Ada sebuah SMS berisi "bagus kamu ternyata nurut apa yang kami perintahkan. kami punya rekaman siapa saja yang telah memperkosamu tadi malam smpai skrang siang." Ada 1 lagi SMS yang baru masuk: "skrang kamu harus menungging di dekat pohon tmpt mu pingsan".
Untung aku blm pergi dari situ. Aku pun segera menungging seperti perintah mereka. Tiba-tiba anak yang ku kenal dengan nama Sul datang dan segera mengobok-obok selangkanganku yang sudah siap karena hot pants ku sudah bolong.
"Urgh..." aku mengira akan disetubuhi tapi ternyata dia menghentikan aktivitasnya.
"Sekrang tas lu gua bawa dari jalan ini. Lu tinggal lurus aja. Tenang aja, gak akan ada pemukiman warga karna jalan ini menuju ke hutan lindung yang tak terawat. Paling ntar ketemu anak-anak yang lagi bolos sekolah.."
Lalu tiba-tiba kemaluanku terasa gatal, sangat gatal.
"Oh iya, lupa bilang tadi itu gw olesin lu krim perangsang buat vagina. Jadi lu malah akan berharap ada yang memperkosa lu nanti di jalan."
Dia membenarkan tanktop ku dan pergi meninggalkanku yang masih terikat ini. Aku pun terpaksa mulai berjalan tertatih-tatih karna kemaluanku yang terangsang ini sangat gatal. Sudah cukup jauh aku berjalan, sudah 3 kali aku orgasme kecil. Akupun melihat anak-anak yang menggunakan baju merah putih (seragam SD). Aku bergegas menghampiri mereka. Ketika aku sampai di tempat mereka, aku pun terjatuh tepat di tengah-tengah ke lima anak SD itu.
"Weh ada cewe dari mana neh??"
"Eh liat tuh celananya bolong, dah gtu memeknya basah."
"Kita entot yu, mumpung tangannya ke iket, dah gtu memeknya basah."
Aku mulai ketakutan mendengar anak-anak SD itu berbicara. Tak bisa dibayangkan anak SD seperti mereka berbicara seperti itu. Aku yang sudah berumur 20 tahun ini harus pasrah diperkosa mereka.
Anak-anak SMP itu ternyata diam-diam mengambil HP ku lalu menyimpan no HPku dan menyimpan rekaman pemerkosaanku. Ketika hari Senin sore saat aku selesai bekerja aku merasakan getaran HPku. Ternyata ada sebuah SMS dari nomor baru yang tak ku kenal. Yang membuat ku terkejut dan merinding adalah isi dari SMS itu. Isinya adalah: "Halo kak Tita apa kabar masih ingat saya gk??? by Budi."
Itu SMS yang pertama lalu karena mungkin tau aku tak akan membalas SMSnya dia mengirim SMS lagi yg berisikan: "gk di bls nyesel lho nanti tmn2 kantor kk bakal tw kk dah gk perawan and dah dientotin ma anak smp kya sya."
Stelah dia berkata begitu lewat SMS aku sontak kesal karena diancam seperti itu. SMSnya saya balas "ap sich kamu kecil2 udah brani ngancam sya ya." Lalu dia balas "eit.. jgn emosi klo emosi video kakak yang kmren pas bareng2 ma tmn2 aku bkal ke sebar lho. jadi medingan kakak nurut aj ap yang aku bilang." Aku panas dingin membaca SMS darinya itu.
Stelah dia berkata begitu lewat SMS aku sontak kesal karena diancam seperti itu. SMSnya saya balas "ap sich kamu kecil2 udah brani ngancam sya ya." Lalu dia balas "eit.. jgn emosi klo emosi video kakak yang kmren pas bareng2 ma tmn2 aku bkal ke sebar lho. jadi medingan kakak nurut aj ap yang aku bilang." Aku panas dingin membaca SMS darinya itu.
Aku benar-benar tak bisa berbuat apa pun slain menurutinya karena aku tak mau sampe video itu tersebar luas. Lalu aq balas smsnya itu "eh jgn donk plizzz.. sbutin ap yang kamu mau psti aku turutin."
Lalu dia jawab "mudah kak, gmpng bngt ko.. cuma nurutin semua perintah dari kami smua kpan pun dmn pun dan apa pun yg kami printahkan. ngerti???" Aku bergidik membaca SMS itu lalu aku segera membalas nya "iy deh jadi gmn prjanjiannya detailnya??"
Lalu dia menjawab "detailnya kakak harus datang dlu ke tmpat kami. di rmh kosong dan kakak cuma boleh pake tanktop ma hot pants yang kami belikan dan itu ditaruh di dalam rumah kosong."
"Sial aku akan menjadi budak seks anak-anak bau kencur seperti mereka?? Tapi spertinya aku tak punya pilihan lain," keluhku dalam hati.
Aku pun datang ke rumah kosong itu ternyata tidak ada siapa-siapa. Seperti yang diperintahkan, aku pun masuk mencari baju yang mereka katakan yang adalah tanktop pink yang agak tipis dan hot pants putih yang sangat pndek, bahkan cuma bisa menutupi sebatas selangkanganku saja. Lalu ada SMS masuk ke HPku: "sudah gnti bajunya?? klo sudah cepat keluar dan ad satu aturan lg. selagi kamu nanti berjalan ke arah tmpt kami klo ad orang kamu harus menurut ap pun yang orang itu inginkan ngerti???"
Hah, aku harus berjalan lagi ke tempat mereka? Sudah gitu siapapun yang bertemu denganku akan menjadi tuanku sampe puas. Lalu aku balas SMS itu "nanti klo ad orang aku memperkosaku gmn??" Dia menjawab "itu mah resiko. inget kami selalu mengawasimu klo kmu ngbntah 1x aja jgn harap video itu aman. ngerti." Lalu dengan cepat aku membalas "iya2 aku nurut." Akupun berjalan dengan hanya menggunakan tanktop dan hot pants yang hampir mirip seperti CD ini.
Hah, aku harus berjalan lagi ke tempat mereka? Sudah gitu siapapun yang bertemu denganku akan menjadi tuanku sampe puas. Lalu aku balas SMS itu "nanti klo ad orang aku memperkosaku gmn??" Dia menjawab "itu mah resiko. inget kami selalu mengawasimu klo kmu ngbntah 1x aja jgn harap video itu aman. ngerti." Lalu dengan cepat aku membalas "iya2 aku nurut." Akupun berjalan dengan hanya menggunakan tanktop dan hot pants yang hampir mirip seperti CD ini.
Baru mau mencapai pertigaan, tiba-tiba aku dikagetkan oleh dekapan tangan dari arah belakang. Tangan itu menyeretku ke arah semak-semak. Aku sempat berontak tapi teringat peringatan mereka akupun berhenti berontak. Lalu aku mendengar suara orang yang mendekapku itu berkata, "diam kalo gak gua bunuh lu, perek." Aku mengangguk perlahan.
"Bagus. Lu sekarang bukain celana seragam gua neh."
Ketika aku berbalik ternyata dia adalah anak SMA **** yang berada tak jauh dari rumah kosong tempatku tadi. Aku mulai membuka celana seragamnya. Muncullah penisnya yang sudah tegang. Muncul niat isengku. Daripada tersiksa, mending aku jadikan permainan. Aku lalu bertanya, "Tuan, saya mau diapain??" tanyaku mengodanya.
Dia berkata, "buka mulutmu, perek, gua pengen ngentot mulut lu."
Aku buka mulutku. Dia langsung menggenjot mulutku tanpa ampun. Aku berontak karena khabisan nafas, tapi dia tetap menggenjotku sampai tiba-tiba aku merasakan penisnya muncrat. Crot.. crot..
"Aakh... lagi afek mang enak dapet cewek semok."
Ternyata dia sedang teler. Waduh, aku tiba-tiba merinding karena aku akan diperkosa oleh anak SMA yang sedang teler akibat obat-obatan.
"Bagus. Lu sekarang bukain celana seragam gua neh."
Ketika aku berbalik ternyata dia adalah anak SMA **** yang berada tak jauh dari rumah kosong tempatku tadi. Aku mulai membuka celana seragamnya. Muncullah penisnya yang sudah tegang. Muncul niat isengku. Daripada tersiksa, mending aku jadikan permainan. Aku lalu bertanya, "Tuan, saya mau diapain??" tanyaku mengodanya.
Dia berkata, "buka mulutmu, perek, gua pengen ngentot mulut lu."
Aku buka mulutku. Dia langsung menggenjot mulutku tanpa ampun. Aku berontak karena khabisan nafas, tapi dia tetap menggenjotku sampai tiba-tiba aku merasakan penisnya muncrat. Crot.. crot..
"Aakh... lagi afek mang enak dapet cewek semok."
Ternyata dia sedang teler. Waduh, aku tiba-tiba merinding karena aku akan diperkosa oleh anak SMA yang sedang teler akibat obat-obatan.
"Heh, perek, lu buka dah ntu tanktop ma hot pant dari pada gua sobek."
Aku mnjawab, "Ba...baik tuan."
Aku gemetar karena takut dia merobek tanktop dan hot pants ku ini. Aku melepas tank top ku lalu di susul hot pants ku. Yang tersisa hanya CD dan bhku. Dengan ganas dia menikmati tubuhku itu. Dia menciumku dengan ganas. Sambil berdiri dia merobek celana dalam ku dengan sekali hentakan lalu dia dengan cepat memasukan penisnya itu, membuat ku menggeram karena tak diberi kesempatan mempersiapkan diri.
"Ugrh... ah... shhh... uh ah ah.." erangku lalu bhku pun direnggut putus olehnya. Dan dengan cepat dia menghisap susuku. Setelah 15 menit aku disetubuhi aku sudah orgasme 4 kali dan ketika aku merasa akan orgasme lagi dia sudah muncrat duluan. Dia pun mencabut kontolnya itu dari memekku.
"Aku puas, perek, sini lu."
Aku mendekatinya, "Ada apa lagi tuan??"
"Lu sekarang boleh pergi, tapi ada syaratnya."
"Apa itu tuan??"
"Tiap sore lu kudu janji dateng ke sini lagi ok."
Agar dia cepat melepaskanku aku mengangukkan kepalaku. Dia pun pergi meninggalkanku di semak-semak itu dengan keadaan horny berat. Aku membersihkan sperma yang ada di tubuhku dan segera memakai tanktop dan hot pants ku kembali. Lalu ada sms: "dari pertigaan belok ke kanan yang lewat kebon."
Aku mnjawab, "Ba...baik tuan."
Aku gemetar karena takut dia merobek tanktop dan hot pants ku ini. Aku melepas tank top ku lalu di susul hot pants ku. Yang tersisa hanya CD dan bhku. Dengan ganas dia menikmati tubuhku itu. Dia menciumku dengan ganas. Sambil berdiri dia merobek celana dalam ku dengan sekali hentakan lalu dia dengan cepat memasukan penisnya itu, membuat ku menggeram karena tak diberi kesempatan mempersiapkan diri.
"Ugrh... ah... shhh... uh ah ah.." erangku lalu bhku pun direnggut putus olehnya. Dan dengan cepat dia menghisap susuku. Setelah 15 menit aku disetubuhi aku sudah orgasme 4 kali dan ketika aku merasa akan orgasme lagi dia sudah muncrat duluan. Dia pun mencabut kontolnya itu dari memekku.
"Aku puas, perek, sini lu."
Aku mendekatinya, "Ada apa lagi tuan??"
"Lu sekarang boleh pergi, tapi ada syaratnya."
"Apa itu tuan??"
"Tiap sore lu kudu janji dateng ke sini lagi ok."
Agar dia cepat melepaskanku aku mengangukkan kepalaku. Dia pun pergi meninggalkanku di semak-semak itu dengan keadaan horny berat. Aku membersihkan sperma yang ada di tubuhku dan segera memakai tanktop dan hot pants ku kembali. Lalu ada sms: "dari pertigaan belok ke kanan yang lewat kebon."
Aku pun berjalan ke arah yang ditentukan itu. Tak sampai beberapa meter dari pertigaan tadi aku melihat 3 orang anak SMU tapi kelihatannya mereka sedang menenggak minuman keras dan tak jauh dari mereka ada 2 orang anak kecil yang kelihatanya masih berusia 10-12 tahunan sedang main kartu. Aku benar-benar tdgang saat lewat situ dan ketika sudah beberapa meter melewati mereka baru saja lega hatiku sudah dikagetkan dengan dekapan seseorang seperti anak SMU yang pertama menikmati tubuhku. Aku pun diseret masuk ke arah kebon tak terurus di pinggir jalan itu.
"Diam lu. Kalo mau nurut kita gak bakal nyakitin lu, ngerti??"
Aku mengangguk lalu dekapan pada mulut dan mataku pun dilepas. Tanpa disangka yang membekapku adalah teman anak kecil yang tadi maen kartu. Yang pertama memang agak pendek karena hanya setinggi pundakku saja. Tapi yang satu lagi tingginya setara denganku.
"Sekrang lu kudu diem."
Mereka pun dengan ganas menggrepe-grepe. Tubuhku yang sedang horny berat menjadi lemas dan pasrah. Mereka mulai melepaskan hot pants ku itu dengan terburu-buru. Anak itu pun memasukan kontol kecilnya yang sedang tegang itu ke memekku.
"Ugrh.. enak banget teh empuk memek teteh kaya bantal," celetuk anak yang sedang menyetubuhiku dari belakang ini.
"Heh, mba, enak amat lu cuma ngerasain doangg. Buka mulut lu gw pngen disepong kaya yang di video-video bokep ntu."
Ternyata anak seumur mereka sudah mengenal video porno. Aku benar-benar terkecoh, ku kira aku akan diperkosa oleh anak-anak SMA yang sedang mabuk. Eh ternyata malah diperkosa oleh anak yang masih bau kencur, yang bahkan lebih pantas jadi adikku. Mulutku pun mulai digenjot lagi. Tanpa diduga anak itu ternyata kuat menggenjot mulutku sampai aku hampir kehabisan napas dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap.
Ketika sadar aku masih ada di kebun itu dengan tanktop yang terangkat ke atas dan kedua payudaraku begelantungan bebas. Saat aku mulai tersadar terasa tanganku tak bisa bergerak. Ternyata tanganku terikat di sebuah pohon. Hot pants ku sudah melorot sebatas paha aku terikat seperti kambing. Aku hanya bisa meronta dengan posisi menungging seperti siap dipakai oleh siapa pun. Lalu ada seorang siswa SMP datang. Aku pun mencoba berbicara "hmmm.hmmm..." Aku menyadari ternyata mulutku tersumpal oleh sebuah sempak yang biasa dipakai laki-laki.
"Wah, wah, nemu cewek gua neh. Niat pengen kencing malah dapat cewe buat dikencingin."
Aku merinding mendengar perkataannya. Dia pun membuka resleting celana SMPnya dan mengeluarkan penisnya, lalu dia memegangi pinggulku dan menempelkan penisnya ke vaginaku yang tidak ditumbuhi bulu. Aku merasakan vaginaku tersiram air hangat. Ternyata dia sedang mengencingi kemaluanku.
"Argh... enaknya ngencing di memek cewek."
Dengan tangan dan kaki yang terikat aku tak bisa menghindari hal ini. Dengan mudah aku pun di setubuhinya dengan posisi doggy style. Ketika dia selesai menyetubuhiku dia pun melepaskan ikatan kakiku dan mengambil hot pants ku.
"Akh ini kurang seksi, gw modif ya celanamu mba."
Dia pun membuat lubang yang cukup besar di bagian selangkangan hot pants ku. Aku tak bisa berbuat apapun untuk mencegahnya.
"Nah, ginikan lebih asoy, gak usah repot-repot buka celana, tinggal coblos. Hahaha..."
Lalu dia mengubek-ubek tasku. Aku berusaha berteriak untuk menghalanginya karena takut dia mengambil HPku. Tapi yang terdengar hanya gumaman saja, "mmmmh mmmhhh."
Untung dia hanya mengambil rokku saja.
"Mba ini sebage kenang-kenangan ya."
Dia pergi tanpa melepas ikatan pada tanganku. Aku pun mencoba berdiri. Dengan kemaluan yang penuh sperma yang entah berasal dari siapa saja aku mencoba berjalan. Aku sudah pingsan selama 13 jam lebih dan sekrang sudah siang. Entah jam berapa. Aku pun mengambil tasku. Meski dengan tangan terikat aku berusaha berjalan sambil membawa tasku ini. Tentu dengan hanya menggunakan hot pants yang sudah dilubangi bagian selangkangannya dan tanktop ketat yang terangkat ke atas.
Aku sempat melihat HP ku dengan menggunakan kakiku. Ada sebuah SMS berisi "bagus kamu ternyata nurut apa yang kami perintahkan. kami punya rekaman siapa saja yang telah memperkosamu tadi malam smpai skrang siang." Ada 1 lagi SMS yang baru masuk: "skrang kamu harus menungging di dekat pohon tmpt mu pingsan".
Untung aku blm pergi dari situ. Aku pun segera menungging seperti perintah mereka. Tiba-tiba anak yang ku kenal dengan nama Sul datang dan segera mengobok-obok selangkanganku yang sudah siap karena hot pants ku sudah bolong.
"Urgh..." aku mengira akan disetubuhi tapi ternyata dia menghentikan aktivitasnya.
"Sekrang tas lu gua bawa dari jalan ini. Lu tinggal lurus aja. Tenang aja, gak akan ada pemukiman warga karna jalan ini menuju ke hutan lindung yang tak terawat. Paling ntar ketemu anak-anak yang lagi bolos sekolah.."
Lalu tiba-tiba kemaluanku terasa gatal, sangat gatal.
"Oh iya, lupa bilang tadi itu gw olesin lu krim perangsang buat vagina. Jadi lu malah akan berharap ada yang memperkosa lu nanti di jalan."
Dia membenarkan tanktop ku dan pergi meninggalkanku yang masih terikat ini. Aku pun terpaksa mulai berjalan tertatih-tatih karna kemaluanku yang terangsang ini sangat gatal. Sudah cukup jauh aku berjalan, sudah 3 kali aku orgasme kecil. Akupun melihat anak-anak yang menggunakan baju merah putih (seragam SD). Aku bergegas menghampiri mereka. Ketika aku sampai di tempat mereka, aku pun terjatuh tepat di tengah-tengah ke lima anak SD itu.
"Weh ada cewe dari mana neh??"
"Eh liat tuh celananya bolong, dah gtu memeknya basah."
"Kita entot yu, mumpung tangannya ke iket, dah gtu memeknya basah."
Aku mulai ketakutan mendengar anak-anak SD itu berbicara. Tak bisa dibayangkan anak SD seperti mereka berbicara seperti itu. Aku yang sudah berumur 20 tahun ini harus pasrah diperkosa mereka.
Benar-benar kengerian yang menjadi kenyataan. Jumlah mereka ada 4 orang. Mereka bagai anak liar sekarang mulai terburu-buru membuka celana mereka seperti takut tidak kebagian jatah. Mereka dengan cepat memasukan penis mereka yang kecil itu ke dalam vaginaku yang memang sudah basah akibat obat yang diberikan oleh Sul.
"Manteb bener dah. Jarang ada cewek semok begini lewat sini. Apalagi make celana bolong kaya lo," ejek salah satu dari mereka.
Kemaluanku dan mulutku sekarang sudah menjadi kekuasaan mereka. Selama 5 jam mereka terus menyetubuhiku setelah memindahkan tubuhku ke dalam semak belukar. Mereka benar-benar menikmati tubuhku ini. Entah bagaimana nanti nasibku selanjutnya. Setelah mulai pupus harapan ada beberapa orang masuk ke dalam semak-semak.
"Wah ternyata mereka nyekep budak kita di sni cuy," ujar salah satu orang yang masuk itu.
"Eh curut-curut kaya lu cepetan minggir. Ampe kapan lu pada mau ngentotin neh amoy hah??" ujar orang itu pada anak-anak yang sedang menikmati tubuhku tanpa henti ini. Dengan cepat beberapa orang lainnya ikut masuk dan menggerebek tempat ini. Aku tak ingat lagi apa yang terjadi setelah itu. Saat aku sadar aku sudah bersama Sul, Reza, dan Rudi.
"Wah udah sadar ntu amoy kita," ujar Sul.
"Wah iya, kapan sadarnya neng??" sambung Reza.
"Sssstttt... sudah-sudah, sekarang waktunya perjanjian yang sebenarnya," ujar Rudi, pemimpin mereka.
"Apa yang sebenarnya kalian inginkan? Kalian kan sudah pernah menikmati tubuhku, lalu apa lagi yang kalian mau?" tanyaku dengan memelas.
"Yang kami mau? Itu sesuatu yang baru dan asik buat dijadiin maenan. Iya gak, kawan-kawan? Kalo cuma teman ngeseks mah cewe msih bnyak yang bisa diajak ngeseks. Kan kalo budak kaya lu ntu jarang ada. Hahahaha.." tawa Rudi dengan nada mengejek.
"Sekarang baca neh surat perjanjian."
Entah bagaimana cara mereka bisa membuat surat perjanjian, yang pasti ini surat perjanjian yang asli dan aku tidak bisa main-main kalo begini. Isinya adalah aku sebagai budak seks mereka yang harus patuh dengan apapun yang diperintahkan oleh mereka, meski itu harus membuatku malu dan di perkosa sekalipun. Selama aku patuh, maka video terlarang itu tak akan jatuh ke tangan orang lain atau masuk ke internet. Aku tak menyangka akan bernasib seperti ini akibat menolong orang. Dengan sangat terpaksa aku menandatangani surat perjanjian itu.
"Mulai sekarang kamu tidak boleh ganti no HP. Itu juga sudah ditetapkan dalam perjanjian ini. Kalo kami lost contact lebih dari 3 hari, maka video ini boleh kami sebarkan ke mana pun sesuka hati kami. Ingat itu. Dan setiap perintah lewat SMS harus dipatuhi ato akan ada sangsinya. Ingat itu baik-baik. Dan satu lagi, mulai sekarang kamu hanya boleh memanggil tuan jika bertemu salah satu di antara kamu bertiga. Mengerti!!" bentaknya padaku.
"I...iy..ya mengerti," jawabku terbata bata.
"Sekarang cepat ganti pakaianmu. Kami sudah puas tadi saat lu pingsan, rame-rame kita entotin hahaha... ganti baju ma baju yang udah kami sediakan di dalam tas lu itu. Dan inget, peraturannya masih sama, lu gak boleh ngelawan kalo ada yang berusaha memperkosa lu," ujar Rudi.
"Iya, aku tau tuan," jawabku dengan nada malas.
"Yaudah, cepet sana ganti baju."
Aku berjalan ke belakang area rumah kosong itu. Ketika berjalan aku sempat berpikir "bagaimana anak-anak itu bisa menemukan rumah kosong kaya begini ya?" aku bertanya dalam hati.
Ketika sampai di dalam kamar kosong, aku mulai mencari di mana baju yang dibilang mereka ada di dalam tasku. Aku sangat teramat kaget ketika di dalam tas ku hanya ada sebuah tanktop berwarna putih agak tipis dan hot pants yang hampir sama seperti yang pertama ku gunakan. Dengan kesal dan jengkel terpaksa aku pakai semua ini. Ada SMS masuk ke HPku setelah aku selesai memakai pakaianku. Isinya: "kami dluan. lu cari jalan pulang sndri. slow aj ad salah satu dari kita2 yang bakal ngawasin lu. by rudi."
Aku pun mengikuti apa yang mereka coba mainkan sekarang ini. Aku mulai berjalan di dalam gelapnya malam. Aku tak tau jam berapa sekarang. Tiba-tiba ketika melewati gang kecil ada yang menyekapku dan mulai menyeretku. Aku sempat melihat jam tangan orang itu ternyata masih menunjukan jam 7 malam. Aku pun diseretnya sampai memasuki sebuah kontrakan yang sudah tidak terawat dan tidak berpenghuni.
"Lu mendingan diem, amoy, daripada gue patahin leher lu. Gw lagi sange berat eh seenaknya lu lewat depan gw dengan pakaian lu yang kaya gini. Mendingan jangan pake baju sekalian," ujarnya mengancamku.
Aku mencoba melihat siapa orang ini. Aku sangat kaget dia masih berseragam SMP dengan celana pendek biru tapi ukuran badannya bisa di samakan dengan anak SMA pertama yang juga menyeretku kemarin. Dia mulai meremas payudaraku dan dengan kasar tangannya menyusup ke dalam hotpants ku. Dengan cepat dia mengubek-ubek kemaluanku itu. Rasanya lemas, aku harus berdiri sambil menerima rangsangan ini.
"Kalo lu nurut, gw lepas bekepan mulut lu," ujarnya memecahkan lamunanku.
Aku pun mengangguk lemas. Dia dengan kasar menundukan badanku dan memposisikan kepalaku tepat di selangkangannya. Aku tau apa yang dia inginkan.
"Tuan sya mau diapain??" Tanyaku menggodanya.
Dengan cepat clananya mengembang. Bagaimana tidak, mendengar cewek secantikku pasrah dan berkata begtu di depannya, cowo mana pun akan terangsang berat.
"Lu bukain dah celana gw, cepet," perintahnya.
"Baik, tuan," jawabku smabil terus menggodanya.
Dalam hatiku "apakah aku sudah menjadi terbiasa atas semua pemerkosaan ini?? Sampai-sampai aku bisa berkata seperti itu dengan mudahnya. Ah, biar saja, daripada aku merana, mending aku nikmati saja suma ini."
Ketika celananya terbuka, penisnya langsung mencuat ke arahku dengan gagah.
"Buka mulut lu, amoy," perintahnya.
Setelah ku buka mulutku, dengan ganas dia memperkosa mulutku tanpa ampun. Setelah puas dia langsung memelorotkan hot pants ku sampai sebatas paha dan mulai menyetubuhiku sambil berdiri dengan bersandar pada dinding kontrakan itu. Sejak saat itu aku mulai berpikir berbeda. Lebih baik ku jalani saja semua ini dengan nikmat. Sudah gitu diriku juga puas dan video-video permerkosaan diriku tak akan tersebar. Aku pun berjanji mulai detik itu siapa pun yang mau menyetubuhiku, siapa pun orangnya aku hanya akan pasrah saja. Namun apa yang akan terjadi esok hari?
"Manteb bener dah. Jarang ada cewek semok begini lewat sini. Apalagi make celana bolong kaya lo," ejek salah satu dari mereka.
Kemaluanku dan mulutku sekarang sudah menjadi kekuasaan mereka. Selama 5 jam mereka terus menyetubuhiku setelah memindahkan tubuhku ke dalam semak belukar. Mereka benar-benar menikmati tubuhku ini. Entah bagaimana nanti nasibku selanjutnya. Setelah mulai pupus harapan ada beberapa orang masuk ke dalam semak-semak.
"Wah ternyata mereka nyekep budak kita di sni cuy," ujar salah satu orang yang masuk itu.
"Eh curut-curut kaya lu cepetan minggir. Ampe kapan lu pada mau ngentotin neh amoy hah??" ujar orang itu pada anak-anak yang sedang menikmati tubuhku tanpa henti ini. Dengan cepat beberapa orang lainnya ikut masuk dan menggerebek tempat ini. Aku tak ingat lagi apa yang terjadi setelah itu. Saat aku sadar aku sudah bersama Sul, Reza, dan Rudi.
"Wah udah sadar ntu amoy kita," ujar Sul.
"Wah iya, kapan sadarnya neng??" sambung Reza.
"Sssstttt... sudah-sudah, sekarang waktunya perjanjian yang sebenarnya," ujar Rudi, pemimpin mereka.
"Apa yang sebenarnya kalian inginkan? Kalian kan sudah pernah menikmati tubuhku, lalu apa lagi yang kalian mau?" tanyaku dengan memelas.
"Yang kami mau? Itu sesuatu yang baru dan asik buat dijadiin maenan. Iya gak, kawan-kawan? Kalo cuma teman ngeseks mah cewe msih bnyak yang bisa diajak ngeseks. Kan kalo budak kaya lu ntu jarang ada. Hahahaha.." tawa Rudi dengan nada mengejek.
"Sekarang baca neh surat perjanjian."
Entah bagaimana cara mereka bisa membuat surat perjanjian, yang pasti ini surat perjanjian yang asli dan aku tidak bisa main-main kalo begini. Isinya adalah aku sebagai budak seks mereka yang harus patuh dengan apapun yang diperintahkan oleh mereka, meski itu harus membuatku malu dan di perkosa sekalipun. Selama aku patuh, maka video terlarang itu tak akan jatuh ke tangan orang lain atau masuk ke internet. Aku tak menyangka akan bernasib seperti ini akibat menolong orang. Dengan sangat terpaksa aku menandatangani surat perjanjian itu.
"Mulai sekarang kamu tidak boleh ganti no HP. Itu juga sudah ditetapkan dalam perjanjian ini. Kalo kami lost contact lebih dari 3 hari, maka video ini boleh kami sebarkan ke mana pun sesuka hati kami. Ingat itu. Dan setiap perintah lewat SMS harus dipatuhi ato akan ada sangsinya. Ingat itu baik-baik. Dan satu lagi, mulai sekarang kamu hanya boleh memanggil tuan jika bertemu salah satu di antara kamu bertiga. Mengerti!!" bentaknya padaku.
"I...iy..ya mengerti," jawabku terbata bata.
"Sekarang cepat ganti pakaianmu. Kami sudah puas tadi saat lu pingsan, rame-rame kita entotin hahaha... ganti baju ma baju yang udah kami sediakan di dalam tas lu itu. Dan inget, peraturannya masih sama, lu gak boleh ngelawan kalo ada yang berusaha memperkosa lu," ujar Rudi.
"Iya, aku tau tuan," jawabku dengan nada malas.
"Yaudah, cepet sana ganti baju."
Aku berjalan ke belakang area rumah kosong itu. Ketika berjalan aku sempat berpikir "bagaimana anak-anak itu bisa menemukan rumah kosong kaya begini ya?" aku bertanya dalam hati.
Ketika sampai di dalam kamar kosong, aku mulai mencari di mana baju yang dibilang mereka ada di dalam tasku. Aku sangat teramat kaget ketika di dalam tas ku hanya ada sebuah tanktop berwarna putih agak tipis dan hot pants yang hampir sama seperti yang pertama ku gunakan. Dengan kesal dan jengkel terpaksa aku pakai semua ini. Ada SMS masuk ke HPku setelah aku selesai memakai pakaianku. Isinya: "kami dluan. lu cari jalan pulang sndri. slow aj ad salah satu dari kita2 yang bakal ngawasin lu. by rudi."
Aku pun mengikuti apa yang mereka coba mainkan sekarang ini. Aku mulai berjalan di dalam gelapnya malam. Aku tak tau jam berapa sekarang. Tiba-tiba ketika melewati gang kecil ada yang menyekapku dan mulai menyeretku. Aku sempat melihat jam tangan orang itu ternyata masih menunjukan jam 7 malam. Aku pun diseretnya sampai memasuki sebuah kontrakan yang sudah tidak terawat dan tidak berpenghuni.
"Lu mendingan diem, amoy, daripada gue patahin leher lu. Gw lagi sange berat eh seenaknya lu lewat depan gw dengan pakaian lu yang kaya gini. Mendingan jangan pake baju sekalian," ujarnya mengancamku.
Aku mencoba melihat siapa orang ini. Aku sangat kaget dia masih berseragam SMP dengan celana pendek biru tapi ukuran badannya bisa di samakan dengan anak SMA pertama yang juga menyeretku kemarin. Dia mulai meremas payudaraku dan dengan kasar tangannya menyusup ke dalam hotpants ku. Dengan cepat dia mengubek-ubek kemaluanku itu. Rasanya lemas, aku harus berdiri sambil menerima rangsangan ini.
"Kalo lu nurut, gw lepas bekepan mulut lu," ujarnya memecahkan lamunanku.
Aku pun mengangguk lemas. Dia dengan kasar menundukan badanku dan memposisikan kepalaku tepat di selangkangannya. Aku tau apa yang dia inginkan.
"Tuan sya mau diapain??" Tanyaku menggodanya.
Dengan cepat clananya mengembang. Bagaimana tidak, mendengar cewek secantikku pasrah dan berkata begtu di depannya, cowo mana pun akan terangsang berat.
"Lu bukain dah celana gw, cepet," perintahnya.
"Baik, tuan," jawabku smabil terus menggodanya.
Dalam hatiku "apakah aku sudah menjadi terbiasa atas semua pemerkosaan ini?? Sampai-sampai aku bisa berkata seperti itu dengan mudahnya. Ah, biar saja, daripada aku merana, mending aku nikmati saja suma ini."
Ketika celananya terbuka, penisnya langsung mencuat ke arahku dengan gagah.
"Buka mulut lu, amoy," perintahnya.
Setelah ku buka mulutku, dengan ganas dia memperkosa mulutku tanpa ampun. Setelah puas dia langsung memelorotkan hot pants ku sampai sebatas paha dan mulai menyetubuhiku sambil berdiri dengan bersandar pada dinding kontrakan itu. Sejak saat itu aku mulai berpikir berbeda. Lebih baik ku jalani saja semua ini dengan nikmat. Sudah gitu diriku juga puas dan video-video permerkosaan diriku tak akan tersebar. Aku pun berjanji mulai detik itu siapa pun yang mau menyetubuhiku, siapa pun orangnya aku hanya akan pasrah saja. Namun apa yang akan terjadi esok hari?

Tidak ada komentar:
Posting Komentar