Perkosaan Itu, Kado Valentine-ku

Kania gadis 17 tahun, gadis metropolis yang tinggal di gang kecil disudut Jakarta, cuma memiliki gaya hidup layaknya orang berkecukupan. Ayahnya hanya seorang security sebuah gedung perkantoran, dan ibunya seorang pembantu rumah tangga orang gedongan.

Kania untuk ukuran gadis metropolis, tergolong cantik dan seksi. Disamping masih sekolah Kania nyambi sebagai gadis panggilan, ini semua karena tuntutan gaya hidup metropolitan. Mengikuti kebutuhan trend zaman tanpa memikirkan kondisi orang tua, yang penting tidak ketinggalan dalam pergaulan.

Kania siang itu minta ijin sama ibunya untuk pergi pesta Valentine, namun ibunya tidak memberikan ijin, karena ibunya merasa Kania gak pantas ikut acara orang-orang gedongan gitu. Tapi karena kania merupakan ABG yang sudah terlanjur gaul, ala anak-anak ABG metropolis lainnya, Kania tetap ngotot walaupun tidak diijinkan.

“Bu ntar malam kania mau pergi pesta valentin sama teman-teman….boleh ya…”
“Kania…kamu itu mestinya ngaca…kita ini siapa…jangan sok pesta-pestaan deh…makan aja masih susah…”
“Yah ibu…kania udah kadung janji nih sama teman-teman….kan gak enak ntar…ayah gak ada ini ntar malam…”
“Justeru kalo ayah lu gak ada….lu jangan pergi gitu…ibu kuatir kalo lu jalan malam-malam gitu….ini jakarta nia…”
“Yah biasanya juga kania keluar malam gak papa bu….”
“Emang sih…tapi pestanya ini yang ibu kuatir nia….”
“Bodo deh bu…pokoknya ibu ijinin atau gak..nia tetap jalan pokoknya…”
“Nia kalau orang tua gak ngijinin itu lu jangan maksa….ntar kenapa-napa lu di jalan…”
“Ya gak lah bu….yang penting ibu redo aja deh…ya…”

Ibunya Kania masih berat untuk memberikan ijin pada Kania untuk pergi kepesta. Tapi Kania tetap aja gak peduli. Apa lagi kalau malam hari gitu ayahnya pergi dinas jaga di perkantoran di bilangan kuningan dekat rumahnya. Kania pergi dengan pacarnya, dengan dandanan yang agak seksi, Kania boncengan motor menuju ketempat pesta disebuah diskotik. Kania pacaran secara backstreet dengan Reihan, karena memang Kania belum mendapat ijn untuk pacaran.

Pesta berjalan dengan meriah, dipanggung ada yang menari dengan hotnya. Semua pengunjung pesta sudah mulai panas mengikuti suasana. Sebagai remaja yang masih belia, Kaniapun larut dalam suasana pesta. Reihan sudah mulai mabok alkohol, dia terus membujuk Kania agar mau minum bersamanya, dengan segala bujuk rayunya Kania menuruti saja. Pesta tambah panas suasananya. Reihan sudah kehilangan kendali, dia bujuk lagi Kania agar mau meninggalkan tempat pesta.

“Kania…kita cabut yuk…aku udah malas disini…rame banget…lagian aku kasian sama kamu, ntar kamu tumbang lagi…”
“Ntar deh….aku masih asyik nih…..”
“Tapi kamu udah mabuk berat tuh….aku gak tega liat kamu….kita istirahat dulu aja…ntar kita kesini lagi ya…”
“Ya deh….kita kemana….”
“Yaudah kamu ikut aku aja….pokoknya tempatnya lebih asyik dari ini….ya…”

Kania sudah seperti kerbau dicocok hidungnya. Reihan dan beberapa teman laki-lakinya meninggalkan pesta, mereka naik mobil Bobby, teman Reihan, Reihan membawa Kania ke suatu tempat sepi diluar kota. Kania sudah mabuk berat, dia tidak tahu kalau Reihan dan teman-temannya sudah berniat jahat.

Sampai di sebuah rumah kosong, Kania diperkosa secara bergantian sama Reihan dan 8 orang temannya. Kania tidak berdaya menghadapi perlakuan bejad Reihan dan teman-temannya. Setelah memperkosa Kania, keesokan harianya, Kania ditinggal begitu saja oleh Reihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar