Kecanduan obat dan seks

Hai namaku Nana, aku mau menceritakan pengalaman tentang kehidupan seksku yang sedikit menyimpang. Tinggiku 165cm dengan berat badan 50kg. Ukuran buah payudaraku 34b yang terlihat sangat kencang dan padat. Kebetulan aku kuliah di salah satu PTN di Jakarta. Aku memliki kelainan seksual yaitu aku menjadi horny atau aku bisa mancapai kepuasan apabila aku melakukan aktifitas seksualku di lihat banyak orang atau memamerkan tubuh molek indah ku ini.

Cerita ini dimulai sewaktu aku dan 4 kawan berlibur ke vila di tepi pantai. Temanku itu 4 cowok yang bernama Alfred, Rey, Rico, dan David. Dan aku cewek sendiri.

Singkat cerita kita berangkat ke vila itu dengan mobil David. Sesampai di vila itu kita disambut oleh penjaga vila David, lalu penjaga pun pergi dan meninggalkan kita berlima di vila tersebut.

Setelah kita keliling melihat indahnya pemandangan pantai dan melihat sekeliling vila, disana terdapat kolam renang dan lapangan tennis. Sedangkan tembok vila tersebut cukup tinggi dan rapat sehingga orang luar tidak dapat melihat keadaan didalam vila ini.

Kita berlima masuk ke dalam vila dan duduk bersama di ruang tamu sambil mengobrol dan nonton acara tv. Selagi kita ngobrol Rey memberi saran gimana kalo kita tidak hanya ngobrol dan nonton tapi main poker aja. Akhirnya kamipun menyetujui.

Permainan kita buka dengan tidak memakai taruhan. Selang beberapa game David membuka pembicaraan,

“Gimana kalau putaran berikutnya kita pake taruhan?"
“Taruhannya apa?” sahutku
“Orang yang memiliki kartu paling kecil harus menjadi budak dan harus menuruti semua permintaan dari orang yang memiliki kartu tertinggi dari dia,” kata David memberikan syarat permainan. Akhirnya semua menyetujuinya.

Setelah kartu di bagi dan ternyata aku yang memiliki kartu yang paling kecil yaitu hanya punya pair kecil. Sedangkan David punya three-of-a-kind. Alfred pair As, Rico pair 10 dan Rey memiliki double pair king. Sesuai kesepakan akhirnya mereka berempat menjadi bos dan aku sendiri menjadi bawahan.

Tugas pertama yang aku terima akhirnya mereka menyuruh aku untuk melepas bajuku sampai bugil dan selama berada di vila aku harus telanjang tanpa sehelai benangpun yang menempel di tubuh mulusku ini.

Setelah itu David dan Rey mengangkat Tubuhku dan meletakkannya di atas meja makan. Di meja makan itu aku diikat terlentang seperti huruf X. Kemudian Alfred dan Rico mengambil pisau cukur dan mereka pun bergantian mencukur bulu halus kemaluan ku. Setelah licin dan bersih benar mereka mulailah menikmati rasa legit kemaluanku dengan menghisap dan menjilatinya penuh nafsu.

Kemudian ada yang meremas susuku dan minta di emut penisnya sama aku.

Tak berapa lama kemudian aku sendiri mengalami orgasme dan diikuti sperma merekapun saling muncrat tumpah di tubuhku.

Kemudian mereka berempat menyuruh aku untuk menceburkan diri di kolam renang. Selagi aku berenang bugil, mereka hanya melihatku dari atas kolam dan David merekam semua gerak gerik dan kemolekanku itu menggunakan handycamnya.

Setelah aku selesai berenang, kami berlima menikmati makan di ruang makan kembali. Mereka berempat telah rapi berpakaian bedanya hanya aku sendiri yang bugil tanpa selembar kainpun yang menutupi.

Dan saat itu aku duduk berhadapan dengan mereka posisi kaki kiri dan kanan ku di ikat dengan kaki kursi yang mengakibatkan posisi duduk ku terbuka mengangkang. Memperlihatkan kemaluanku yang gundul kemerahan.

Setelah selesai makan Rey memberikan saran, ”Gimana kalau malam ini kita pergi ke diskotik?”

Setelah Rey berkata itu semua pada setuju. David menyuruhku untuk hanya memakai baju tank top dan rok mini tanpa boleh mengenakan daleman, ini karena aku masih kalah taruhan dan masa hukuman ku baru selesai besok pagi sesuai kesepakatan.

Ku turuti saja kemauan mereka. Kamipun bergegas berjalan menuju mobil David yang membawa kami ke sini.

Namun sebelumnya kemaluanku disumbat oleh Rey dengan mainan sex berbentuk telur 2 buah berwarna pink dimana posisi telur yang satu berada di dalam liang vaginaku terhubung dengan seuntai tali tebal dengan telur satunya yang berada menggantung di luar tubuhku menempel di antara bibir kemaluan luarku. Anehnya kedua telur mainan itu kadang mendengung bergetar sendiri saat kuberjalan beberapa langkah.

Uhh terasa gatal dan ngilu rasanya di kemaluan ini. Terasa pengen pipis. Ternyata Rico memegang remote control dari mainan ini dan diam-diam menekannya berulang beberapa kali. Och akibatnya aku horny sekali dan sulit melangkahkan kakiku. Och ngilu campur gatal sekali sehingga terkadang aku harus terbungkuk sejenak sembari merapatkan pahaku sambil merasakan dinginnya udara malam di kemaluan karena tak mengenakan apa2 di balik rok pendek miniku.

Ouh orgasme lagi, lendir putih dari kemaluanku mengalir keluar ada yang langsung menetes ke bawah, sebagian meleleh mengalir turun lewat sela pangkal pahaku terus ke bawah sampai tumit kiriku.

Akhirnya kami sampai di diskotik dekat vila nya David. Di sana kami menyewa satu ruangan VIP. Setelah masuk bilik, kita minum sambil mendengarkan dentungan musik diskotik, mereka kembali lagi mengerjai aku meraba tubuhku dan menelanjangi aku di ruangan itu. Mengobok-obok selangkanganku, menyeruput menikmati lendir birahiku.

Karena aku sendiri sudah semakin fly terpengaruh oleh alkohol. Maka akupun mengikuti saja irama mereka terkadang. Dalam buaian mereka aku ikutan minum seteguk bercampur dengan sperma mereka yang secara bergantian mulai tumpah dan diteteskannya ke dalam gelas minumanku.

Setelah seluruhnya merasakan kepuasan dan memang tempat itu sudah mau tutup kitapun bergegas kembali ke vila.

Nah, saat berada di dalam mobil David, kembali mereka lagi2 membugili aku sambil mereka mengusap usap memekku dengan jari atau memasukkan ujung botol minuman ke dalamnya, memutar-mutarkan botol ataupun mengangsurkan ke dalam, uch mentok sampai pintu rahimku.

Gilanya lagi setelah sampai di vila mereka menggendongku kemudian mengikat aku berdiri bugil di sebuah tiang menyerupai pohon di halaman vila.

Seperti layaknya fotomodel telanjang, berbagai pose dengan simpul ikatan dilakukan mereka terhadapku. Pertama-tama tanganku diikat ke belakang dan selembar kain tipis menutupi bagian paha dan perutku, kemudian tanganku diikat seperti salib, dan terakhir 2 tanganku tergantung diatas tiang diatas kepalaku. Mereka mengabadikannya dengan kamera digital dan handycam.

Selama aku diikat di halaman itu mereka menusuk anus dan vaginaku dengan kontol atau botol minuman. Kemudian diselesaikan dengan menyetubuhiku dalam keadaan terikat ini bergantian di vaginaku bahkan kadang kedua lubang bawahku kerisi penis-penis mereka.

Akhirnya acara mengarapku habis-habisan di halaman vila ini selesai sekitar jam 4 pagi.

Merekapun ter tidur setelah aku tergolek lemas terlentang di meja ruang tamu sambil ke dua tangan dan kakiku diikat pada ke empat sudut meja, seperti di altar persembahan dan sebagai kenang-kenangan dari mereka berempat. Dengan sedikit memaksa merekapun memasangkan anting di puting susu dan di bibir dalam kemaluan ku. Sungguh betapa aku melenguh berteriak sekerasnya karena pedih menitikkan airmata bahkan melolong meronta saat ke dua anting itu mereka kenakan padaku semalam.

Setelahnya aku kecapain menangis dan mereka juga sudah mengantuk, akhirnya kami semua tertidur. Cuma aku aja yang tertidur masih di tempat yang sama terikat tanpa busana, memamerkan anting baruku yang menempel di ujung ke dua puting dan tepi kemaluanku. Meninggalkan bercak leleran darah bekas pemasangannya.

Dan besok paginya kitapun kembali ke peradaban. Semenjak kejadian itu aku menjadi makin deket sama mereka, tetapi aku paling deket sama Rey. Kami sering jalan bareng seperti orang pacaran padahal kita sendiri tidak pacaran hanya teman biasa.

Karena aku gaul dengan mereka akhirnya aku mulai mengenal dugem dan obat2 terlarang, dan sekarang ini aku menjadi kecanduan. Apabila gak kutemukan drug atau kemaluan lelaki, kepala ku rasanya sakit dan pusing.

Pernah suatu hari aku sangat sakau berat dan kebetulan aku lagi bokek.

Karena aku udah sakau dan bingung akhirnya aku telpon Rey untuk pinjam duit agar bisa beli obat tersebut.

Tetapi Rey bilang gak usah pinjem. Dia punya barangnya dan Rey bisa berikan aku gratis, asal syaratnya untuk malam ini aku harus menuruti semua permintaannya.

Gak ada pilihan lain akhirnya aku setujui semua syaratnya.

Saat di telp aku sendiri sedang menggigil hebat dan keringat dingin mengucur deras di tubuhku, sakau berat nich.

Pertama syarat yang di ajukan Rey tidak sulit. Aku hanya perlu pakai rok mini dan tank top tapi gak boleh pake daleman sama seperti kejadian di vila David tempo hari.

Karena aku udah pernah, jadinya aku cuek aja. Sesampainya di rumah Rey, dari luar aku liat rame sekali. Sepertinya pada saat aku datang di rumahnya ada pesta kecil kecilan.

Ternyata di dalam rumah itu ada 3 cewek dan cowok sekitar 7 orang. Di tengah ruang tamu terdapat tiang untuk menggantung terdiri dari 3 tiang. Pas saat aku masuk Rey dengan sebuah mic dia bilang,  "Inilah bintang tamu kita." Di saat Rey berkata demikian akupun bingung, lalu mendekati Rey dan menanyakan barang tersebut. Dia bilang, "Ok aku akan kasih tapi ada syarat lagi."

"Syaratnya, Rey?” tanyaku sedikit memohon.

"Sekarang aku ingin kamu dengan 3 wanita seusiaku itu untuk bugil di tengah ruangan ini."

Lalu Rey bilang, "Kamu mau barangnya gak?"

Karena aku memerlukan drug itu, aku pun melakukannya aku mulai melepaskan bajuku satu persatu sampai bugil, berbarengan dengan 3 wanita itu. Kemudian tangan ku diikat keatas dan digantung di tiang yang telah di sediakan. Kedua kaki ku juga diikat dengan posisi di buka selebar-lebarnya agar para tamu dapat melihat keindahan memekku yang bertindik itu walaupun sedikit tertutupi bulu kemaluanku yang tumbuh sedikit lebat di sana. Kemudian setelah itu mulutku diberangus dengan tali kekang dari kulit mirip berangus kuda. Hal ini juga dilakukan sama kepada 3 wanita itu. Cuma bedanya salah satu dari ketiga wanita diikat terlentang diatas meja makan.

Setelah kita semua para cewek diiket para prianya mulai meremas buah dada dan mengoral vagina kita bergantian kadang bebarengan.

Ada juga yang mengabadikan semua ini dengan kamera dan handycam. Setelah mereka puas meraba-raba dan merangsang, merekapun mulai menyetubuhi kami. Ada yang lewat vagina, ada yang langsung main di anus, dan ada juga yang mainnya keroyokan.

Setelah puas menyetubuhi dan menumpahkan sperma mereka di tubuh bugil kami para cewe, maka salah satu wanita yang di gantung itu di turunkan lalu di taruh di salah satu meja. Semula hanya terdengar lenguhan tertahan, tiba-tiba terdengar erangan menyayat dan lolongan keras. Ternyata wanita itu pada ke dua ujung puting dan di klitorisnya di pasang sebuah anting, lalu di lehernya di ikatkan seuntai rantai anjing.

Rey kemudian melepaskan ikatan menyeret wanita itu kehalaman samping rumah dan di sana cewek itu lagi-lagi di gantung berdiri seperti huruf X. Pada anting di klitorisnya di beri pemberat timah dan anting yang di puting di kasih rantai kecil lalu rantai itu ditarik sehingga ke dua putingnya makin mancung dan tegang ke depan, dan rantai juga diikatkan ke salah satu tiang di taman.

Wanitanya keliatan kesakitan, berteriak sebentar, darah masih mengalir di ujung puting dan ujung klitorisnya, sembari terkencing-kencing menahan derita. Tetapi tampaknya dia menyukai perlakuan seperti itu. Kemudian wanita itupun menjadi bulan-bulanan pria di sana, dicambuk dan diberi tetesan lilin oleh cowok2 yang lain.

Akhirnya wanita itu gak kuat atas siksaan yang dia terima dan akhirnya jatuh pingsan.

Karena dia pingsan maka mulailah aku dan seorang cewe lagi di gilir dan di siksa, diikat dan dicambuk.

Aku sendiri pada bagian anus dimasukkan dildo panjang seolah ekor menjuntai dari anusku dan memekku di jejalkan vibrator mendengung dan berputar, yang pada akhirnya semua cewek kebagian penyiksaan. Termasuk aku akhirnya ikut jatuh pingsan karena kecapean tersiksa dan disetubuhi bertubi-tubi, bergantian dengan kasar oleh semua laki-laki yang hadir di sana.

Setelah tersadar aku melihat 3 cewek itu masih diikat di tiang dengan kondisi bugil dan begitu pula dengan aku. Kudapati aku kehilangan rambut kemaluanku. Memekku tampak licin dan sedikit bengkak diujung klitorisku. Entah kapan mereka mencukurnya saat aku pingsan tadi.

Setelah para cewek tersadar semua, kemudian Rey masuk ke dalam ruangan tersebut dan berkata di hadapan kami bahwa mulai saat ini dan selamanya kami harus menjadi wanita simpanan Rey atau budak seksnya.

Kalau kami tidak mau menuruti permintaanya dia akan menyebarkan semua foto dan video yang merekam segala kejadian tadi malam ke orang-orang yang kami kenal. Akhirnya kami harus menerima keadaan ini.

Saat itu masih gelap sekitar jam 1 dinihari akhirnya Rey dan beberapa temannya mengantar kami pulang. Namun Rey tidak memberikan baju, jadi kami diantar pulang dengan keadaan bugil. Waktu di dalam mobil Rey dan kawan-kawannya hanya memberikan isolasi lakban hitam menempel dari punggung kedepan sampai bagian puting dan vagina kita. Sehingga masing-masing cewe serasa memakai bentuk Bra dan CD dari isolasi

Akhirnya aku menjadi sex slave Rey dan kawan2nya hingga sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar