Cerita-cerita ini hanyalah fantasi belaka. MOHON JANGAN MENIRU KEKERASAN YANG ADA.
Jika ada kesamaan dengan nama tokoh, karakter, tempat, dll, hanyalah ketidaksengajaan.
Tragedi Pemerkosaan Sarah (3)
Bingung…. Sudah 2 bulan ini Sarah tidak mens sejak ia diperkosa lagi. Sarah lalu membeli test pack untuk mengecek apakah ia hamil atau tidak. Waktu mandi sore, Sarah terduduk termenung di bathtubnya. Ternyata, ia positif hamil. Segala macam pikiran terlintas di kepalanya. Janin siapakah yang dikandungnya ini? Sepertinya bukan milik suaminya karena belakangan ini Sarah sering menolak cumbuan suaminya. Mungkin hanya 3-4 kali Sarah ngentot dengan suaminya 2 bulan ini.
Sarah meraba payudaranya, pantas saja dia merasakan payudaranya agak sakit dan BHnya mulai terasa sesak. Cup 32B nya mulai terasa sesak. Sarah lalu meraba bagian pusarnya, perutnya memang masih rata, tidak kelihatan kalau dia hamil. Lalu rabaannya berakhir di vaginanya yang kini tertutup sedikit jembut. Sarah mencukur jembutnya, hanya menyisakan sedikit di bagian depannya. Jemarinya mulai mengusap klitorisnya, lalu perlahan-lahan jari tengahnya mengorek vaginanya.
Sarah : “Sssshhh….ahh…(mengocok memeknya sendiri).”
Sarah kembali teringat ketika vaginanya disodoki kontol-kontol besar bergantian. Pikirannya menolak untuk diperkosa lagi tapi tubuhnya tidak bisa berbohong, dia SANGAT menginginkan kontol-kontol besar itu kembali menggenjoti memeknya.
Sarah : “Oouhhh…ssshh ahh (mengocoki vaginanya makin cepat, tangan satunya meremasi payudaranya dan memainkan putingnya, kakinya mengangkang lebar).”
Sarah makin cepat dan cepat mengocok vaginanya, membayangkan kalau dirinya saat ini sedang dientot oleh salah satu kontol besar itu hingga ia orgasme di dalam air di bath tub. Kakinya yang menggantung di tepi bath tub tampak menegang dan berkelojotan, kepalanya mendongak meresapi kenikmatan yang menjalar ke seluruh tubuhnya.
Sarah : “Aaarghh…ahhhh…kontolll enakkk (orgasme sambil meremas kuat payudaranya).”
Setelah gelombang orgasmenya mereda, Sarah kembali berpikir. Janin ini harus digugurkan, suatu aib yang ia tidak mau suaminya tahu, apalagi orang lain. Ya, besok harus segera dilakukan. Sarah bangkit dari bath tub dan mengeringkan badannya di depan cermin. Waktu melihat bayangan dirinya, memang sempurna sekali tubuhnya, payudara yang masih kencang walaupun anaknya sudah 2. Sarah menyadari betul dayatarik payudaranya yang tidak kendor setelah hamil ini akan menarik perhatian banyak pria. Ukurannya pun sudah membesar dari sebelum menikah, ukurannya hanya 32A, sekarang 32B pun cup BHnya sudah sesak, membuat tonjolan di dadanya semakin indah dipandang.
Keesokan harinya…
Pagi itu Sarah sudah mengantri di ruang tunggu seorang dokter kandungan. Ia berniat menggugurkan janinnya. Lalu tibalah gilirannya. Dokter memberikan obat untuk diminumnya. Setelah itu Sarah minta untuk dipasangi alat kontrasepsi, supaya ia tidak hamil lagi.
3 bulan setelah pemerkosaan…
Sarah sekarang suka berolahraga di sebuah gym eksklusif. Dia punya seorang PT (Personal Trainer) yang cukup ok lah. Karena bertemu hampir tiap hari, mereka jadi akrab. Namanya sebut saja Donny. Sarah selalu mengenakan tanktop ketat tanpa bra dengan celana olahraga ketat. Setiap dia datang, lirikan para pria tertuju pada bongkahan payudara dan pantatnya. Apalagi dengan latihan rutin, tubuh Sarah makin kencang saja. Sarah selalu ada sesi private yoga dengan Donny. Sarah suka memperhatikan setiap kali sesi selesai, ada sesuatu yang menonjol dibalik celana training Donny. Tentu saja itu kontolnya yang ngaceng. Bagaimana tidak ngaceng? Pria normal manapun jika disuguhi pemandangan macam body Sarah, apalagi hanya berduaan saja, pasti ngaceng. Banyak gerakan-gerakan yang mempertontonkan belahan payudara atau bokong seksi Sarah.
Hari senin, Sarah berada di gym lagi. Pagi itu memang sepi, apalagi hari senin banyak orang malas. Sarah langsung ke studio yoga bersama Donny. Latihan sesi pertama lancar. Waktu Sarah melakukan gerakan seperti kayang, payudaranya tampak semakin menonjol. Donny mulai terangsang, kontolnya ngaceng di balik celana trainingnya. Kemudian waktu Sarah melakukan posisi yang agak nungging, makin berontaklah kontol Donny karena belahan pantat Sarah tercetak jelas di celananya.
Sarah diam-diam juga memperhatikan isi celana Donny. Penasaran juga dia karena tampaknya ukuran kontol Donny lumayan besar. Setelah 30 menit sesi yoga pun selesai. Donny dan Sarah duduk mengobrol di meja bundar di dalam ruangan. Sementara Donny menjelaskan program berikutnya, kaki Sarah nekat nyasar menyentuh kontol Donny. Dielus-elusnya kontol Donny dengan ujung kakinya. Donny tersentak kaget, tapi segera menangkap lampu hijau dari Sarah. Donny bangun lalu menghampiri Sarah dan langsung mencium bibirnya. Sarah balik mengulum lidah Donny sambil tangannya mengelusi kontol Donny dari luar. Donny menurunkan ciumannya ke leher Sarah, menjilatinya lalu kembali mengulum bibir Sarah.
Tangan Sarah masuk ke dalam celana Donny dan memelorotkannya sampai kontolnya melompat keluar. Sarah tampak antusias melihat kontol Donny yang lumayan panjang dan tebal. Donny pun tidak mau kalah, tangannya menyusup ke balik tanktop Sarah lalu dengan sekali gerakan, terlepaslah tanktop Sarah memamerkan payudaranya yang indah. Donny langsung meremas remas payudara Sarah dan mengisapi putingnya yang mungil kecoklatan.
Sarah melepaskan celananya sendiri beserta celana dalamnya. Sarah sudah bugil, celana Donny pun sudah melorot selutut. Kemudian Donny melepaskan celananya dan kaosnya. Jadilah keduanya bugil di studio yang panas itu. Sarah dibaringkan telentang di matras, Donny menciumi Sarah dengan ganas, dari bibirnya, lehernya, turun ke dada dan payudaranya, lalu ke perut Sarah yang rata dan akhirnya Donny menjilati klitoris Sarah. Sambil mencucupi klitorisnya, Donny mulai memasukkan jarinya ke vagina Sarah. Kelihatannya sudah cukup berpengalaman menangani wanita si Donny ini. Entah berapa clientnya yang sudah pernah dirasakan tubuhnya.
Sarah mulai mengerang nikmat. Vaginanya mulai membanjir. Donny mempercepat kocokan tangannya.
Sarah : “Aahh enak Don,, teruss (pahanya menjepit kepala Donny, tangannya memainkan payudaranya sendiri.”
Donny : “Enak ya Sar?”
Sarah : “Iyah beib, aduhhga tahann, masukin aja sekarang Don..”
Donny : “Tahan yah, bakalan enak nih (memposisikan kontolnya di depan memek Sarah, menggesekkan kepala kontolnya ke bibir memek dan klitoris Sarah).”
Sarah : “Sssshhh Dooonnn, don't tease me pleasee, masukinn ahhh...”
Donny : “Sabar ya sayang, memek kamu sempit nih.”
Sarah : “Sodok ajaaa ahhh...”
Donny : “Oouhh sempit banget memek lu Sar (mendorong kepala kontolnya masuk ke vagina Sarah perlahan sampai mentok).”
Sarah : “Oouhhh Doon, kontol lu gede, kerasa mentok di perut gue…aach...”
Donny : “Gue goyang ya Sar, oohh hangat dan sempit memek lu Sar (menggenjot vagina Sarah perlahan).”
Sarah : “Sssshh auh ohh ohh enak banget kontol lu Don...”
Donny mulai menaikkan tempo genjotannya. Sarah mulai mengerang-erang tak terkontrol. Sambil mengentoti Sarah, Donny meremas payudaranya dan menjilati putingnya. Lendir Sarah terlihat terpompa keluar oleh kontol kekar Donny membasahi matras. Setelah beberapa lama, Donny menarik Sarah berdiri lalu menyuruhnya menungging berpegangan pada palang tepat di depan cermin. Donny meremas pantat Sarah, melebarkan kakinya lalu mulai memasukkan penisnya ke vagina Sarah dari belakang. Kini Sarah dapat melihat wajahnya sendiri yang penuh nafsu di cermin. Payudaranya tidak absen dari remasan-remasan lembut Donny, membuat Sarah makin naik birahinya. Tak berapa lama Sarah orgasme. Donny masih menyodoki Sarah dengan kontol perkasanya.
Donny : “Sar, bosen gayanya nih, jalan ke meja yuk.”
Sarah : “Ook Don (melepaskan pegangannya, mulai berjalan ke meja dengan kontol masih di vaginanya).”
Donny : “Sar, kamu seksi banget, ga nyangka udah punya anak 2 kamu.”
Sarah : “Thanks Don, kontolmu juga enak banget, bikin ketagihan.”
Donny menarik kontolnya keluar lalu merebahkan Sarah ke atas meja konsultasi. Karena mejanya kecil, kepala Sarah tergantung di pinggir meja. Punggungnya melenting sehingga payudaranya semakin menonjol seakan menantang Donny untuk memainkannya. Donny mengangkangkan kaki Sarah lebar lebar seperti kaki katak membuat vagina Sarah terekspos dan merekah, sekali dorong, penis Donny amblas. Donny menyodokkan penisnya keluar masuk vagina Sarah dengan cepat.
Donny : “Oouhh Sar, toket lu kenyal banget (meremas kedua payudara Sarah sambil menggenjot memeknya dengan cepat).”
Sarah : “Aahh ouuhh ugh uh Doooonn…”
Donny : “Hahh hahh gue udah mau keluar Sar, di dalem yah..”
Sarah : “Aaakh tahan Don, barengan keluarnyahh ouh ahh di dalem aja Don, gue pake kb.”
Donny : “Hyahhh ayo Sar, ooh oh enak banget memek lu.”
Setelah beberapa lama...”
Donny : “Ooouhhh agh gila Sar, memek lu sempit shhh ahh (menyemprotkan pejunya di dalam memek Sarah, sambil meremas kuat kedua payudara Sarah dan menyodokkan kontolnya dalam dalam).”
Sarah : “Oouhh ahh Dooonn, enak oohh (orgasme sambil kakinya mengait pinggul Donny kuat-kuat).”
Selesai orgasme, Donny menciumi Sarah sambil memainkan payudaranya. Perlahan kontol Donny mengecil dan keluar dari vagina Sarah. Sperma Donny kental tampak menetes dari bibir vagina Sarah.
Sarah : “Thanks Don, besok lagi yah.”
Donny : “Anytime, sexy (meremas payudara Sarah).”
Sarah : “Nakal kamu (meremas kontol Donny).”
Sarah memakai bajunya lagi lalu menuju sauna. Sekarang hampir setiap kali Sarah gym, dia berstubuh dengan Donny. Kadang waktu menunggu anak pulang, Sarah check in atau main ke apartment Donny sekedar melampiaskan nafsu seksnya. Entah sampai kapan hubungan ini berlangsung. Sarah butuh tempat meyalurkan hasrat kelaminnya yang makin hari semakin besar. Sejak dirinya digilir untuk kedua kalinya, Sarah benar benar merasakan kenikmatan yang berbeda. Kini Sarah semakin terbuka akan hubungan badan dengan orang-orang yang berada di sekelilingnya. Apalagi setelah Sarah berhubungan seks rutin dengan TTM nya, Donny, ia semakin mencari sensasi berbeda dalam hubungan seksnya. Kini dirinya available kepada pria manapun yang dia minati untuk diajak bersetubuh. Dirinya yang dulu alim kini telah menjadi sosok wanita yang penuh gairah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar