Guru olah raga itu terus menyodok dan memompa penis miliknya sedalam-dalamnya tanpa henti. Kedua tangan Rika masih ditahan oleh tangannya yang kekar di dinding toilet. Makin lama perempuan cantik berjilbab ini hanyut oleh getaran birahi yang mulai menebarkan rasa nikmat yang menjalar keseluruh tubuhnya.
“Sshh…mmmh…mmmmh...” desis Rika pelan dengan tubuh yang terguncang-guncang menerima sodokan penis Yadi dari belakang.
“Enakkan sayyanggh..?” tanya Yadi.
Rika hanya terdiam malu, tidak berani berkomentar seraya menundukkan wajahnya yang terbalut jilbab itu seraya mencoba menghindari usaha bibir Yadi yang ingin mengecup pipi kanannya.
“Tunggingin dikit dong sayanghh..” pinta Yadi sambil menarik bongkahan pantat guru berjilbab itu keatas. Tanpa menjawab Rika menunggingkan sedikit pantatnya.
“Emmh pantat kamu memang montok banget sayang, nggak salah apa yang aku khayalkan selama ini,” ujar Yadi seraya meremas-remas bokong Rika dengan gemas. Sambil tangan kirinya menahan pinggul guru cantik berjilbab itu, Yadi kembali menyodokkan penisnya kembali.
“Ough.. pak pelan..” pinta Rika kala merasakan penetrasinya terasa lebih dalam dari sebelumnya. Mungkin karena perempuan berjilbab itu menunggingkan pantatnya sehingga posisi vagina itu benar-benar bebas hambatan. Yadi tidak memperlambat sodokannya malah dipercepat, membuat Rika mulai mendesah pelan penuh nikmat.
“Sshh..ngghh..” desis Rika pelan kala merasakan gesekan batangan Yadi di lubang vaginanya. Melihat tubuh guru berjilbab yang terdorong-dorong ke depan, Yadi dengan sengaja melepaskan kedua tangan Rika sehingga ia dapat menahan tekanan tubuh pria itu dengan kedua tangan Rika bertumpu pada tembok.
“Sshh…gilaa nikmatth banget,” erang Yadi seraya kedua-tangannya mencengkeram dan meremas remas bokong yang bulat padat milik guru cantik berjilbab itu sambil tidak berhenti menyodok-nyodokkan penisnya
“Ooh…sayyangghh..oooh...” desah Yadi semakin kencang.
“Ohh…ngghh..pp..pak…ja..jangan berisik pak..” pinta Rika karena takut desahannya didengar orang.
“I..i..iyahh..Innhh.. emhh abis memekmu enak bangetthh…ughh..” katanya pelan dengan nafas menderu.
Sodokan pria tersebut semakin cepat. Kurang puas meremas-remas bokong guru cantik berjilbab itu, Yadi menguakkan belahan pantat Rika. Dan satu jari pria itu mulai membelai anus Rika. Kontan Rika menggeliat seraya menggoyang pantatnya kekanan dan kekiri karena kegelian.
“Ooooh… Pak Yadi..oooh...” Rika tidak lagi mendesis tetapi mendesah karena rasa nikmat yang tercipta dari sodokan penis Yadi ditambah gesekan jarinya yang membelai anus milik gadis berjilbab itu. Semua seperti racikan yang pas membuat guru SD berjilbab itu lupa diri membuatnya tidak dapat membendung desahan nikmat yang keluar dari bibirnya.
“Ooghh…oohhh…ngghh..” desah Rika menggila kala jari Yadi menusuk-nusuk ke dalam anus guru berjilbab itu. Refleks, pantat Rika semakin menungging. Setiap kali pria itu menarik penisnya jari ditusukkan ke dalam anus Rika. Gerakan dua insan yang berlainan jenis itu semakin panas. Pantat guru cantik berjilbab itu nampak bergetar-getar hebat kala penis dan selangkangan Yadi membentur-bentur keras bokong Rika. Kepala Rika yang terbungkus oleh jilbab putih itu nampak mengangguk-angguk kepayahan menerima sodokan Yadi sedari tadi. Desahan dan racauan dari mulut kedua mahluk lain jenis ini juga semakin tidak karuan. Baju seragam PNS coklat muda serta jilbab putih yang dikenakan Rika nampak basah kuyup akibat keringat serta suhu lembab dan panasnya persetubuhan itu.
“Akkuu..mau keluar..ahh…Rikaaaa...” erang Yadi yang hendak mencapai klimaksnya.
“Oooh…emmmh...” desah Rika lebih keras seraya merapatkan tubuhnya ke dinding diikuti Yadi dengan menyodokkan penisnya dalam-dalam. Bahkan Yadi juga menusukkan jarinya sampai amblas kedalam lubang anus Rika.
“Aakkhhhh….” pekik tertahan guru cantik berjilbab itu panjang tanda dia mencapai puncak orgasmenya (walau kenyataannya guru berjilbab itu habis diperkosa). Ditelannya air liurnya sendiri seraya menikmati sisa kenikmatan puncak orgasme tadi, sedang penis Yadi ternyata masih sibuk memompa liang vagina Rika. Kedua tangannya memcengkeram pantat yang bulat dan padat itu sambil memompa penisnya dengan ganas. Dan...
“Okkhh…Rikaa..oooh...” erang Yadi sambil menghentakkan selangkangannnya rapat-rapat ke pantat Rika sambil menekan tubuh guru berjilbab itu hingga tertekan ke dinding. Ekspresi wajah cantik terbalut jilbab itu nampak kaget kala menyadari penis Yadi menyemburkan sperma hangat memenuhi rahim miliknya. Berkali-kali pria itu menghentakkan penisnya dalam-dalam membuat tubuh Rika terdorong ke tembok.
“Ooh… emmmh…” desah Rika sang guru berjilbab itu tanpa sadar ikut menikmati sensasi Yadi berorgasme di dalam liang vaginanya. Denyutan serta semprotan spermanya berhamburan hangat keluar membasahi rahim Rika.
Sekilas raut wajah guru cantik berjilbab itu seakan tersadar kembali. Dirapatkan tubuhnya ke dinding dan menarik nafas seraya teringat kalau dia memang sudah mau haid. Dalam hati Rika hanya bisa berharap spermanya tidak membuahi telur dirahimnya.
“Ustazah Rika…emmh...” desah pria itu seraya mencoba mencium pipi Rika. Guru berjilbab itu menolak sembari mendorong Yadi dengan mata melotot. Melihat Rika yang protes, Yadi segera merapikan pakaiannya tanpa membersihkan penisnya yang masih dilumuri cairan vagina guru berjilbab itu.
“Cepat keluar pak!” hardik Rika dengan suara lantang sambil merapikan rok panjangnya. Yadi tanpa berkata apa-apa langsung keluar dari toilet. Guru berjilbab itu lalu langsung membersihkan kemaluannya dari sperma Yadi yang mengalir keluar.
“Ihh…banyak banget spermanya,” pekik Rika dalam hati.
Selesai merapikan baju seragam PNS-nya, guru berjilbab itu lalu mengendap endap keluar toilet dengan hati berdebar, takut ada orang yang mengetahui apa yang terjadi tadi di toilet. Dan Rika pun pulang dengan perasaan berkecamuk, apakah dia baru saja dipaksa berhubungan seks oleh orang yang tidak diinginkannya ataukah dia memang justru menikmatinya? Ahh…entahlah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar