Obat Perangsang untuk Keisha

Rendra sudah lama menaruh hati pada Keisha, tapi Keisha trauma dengan mahluk yang namanya cowok dan dia selalu menghindar. Keisha adalah seorang gadis cantik dengan tinggi 163 cm, berat sekitar 48 kilo, bra 34B, kulit sawo matang, hidung mancung, pantat berisi, bulu-bulu menumbuhi tangan dan kakinya. Wajahnya sangat ayu dan cantik, meski dia tidak bermake up, dan bulunya membuat semua orang menjadi napsu jika di dekatnya.

Dia pernah diperkosa mantan pacarnya, untungnya dia tidak hamil dari perkosaan tersebut. Beberapa bulan setelah kejadian itu dia berkenalan dengan Rendra teman sekantornya. Rendra berulang kali ingin mendekati Keisha selalu ditolaknya bahkan penolakan itu terkadang dengan spontan, dan hal itu membuat Rendra merasa kesal dan agak sedikit rasa dendam pada Rendra.

Suatu malam, Keisha menelpon Rendra, mobilnya tiba-tiba meluncur menabrak pagar rumahnya karena Keisha lupa melakukan hand rem. Dan pintu rumahnya gak bisa dibuka sama sekali, dan Keisha panik sekali. Dia tidak tahu harus menelpon siapa, dia tidak punya teman cowok, dia juga tinggal sendiri di rumah. Satu-satunya yang teringat adalah Rendra. Akhirnya berulang kali dia mencoba menelpon hp Rendra. Rendra yang kesal tidak mengangkatnya dan baru pada panggilan ke sepuluh akhirnya Rendra mengangkatnya.

"Ren, please help me tolongin, urgent banget nih. Bisa gak kamu ke rumah?"
"Ada apa Kei?"
"Tolong ren, pintu rumah aku gak bisa dibuka, mobilku tiba-tiba meluncur saat diparkir di garasi, tolong ya Ren."
"Oke deh, 30 menit lagi aku sampai."

Dalam hati Rendra ini adalah pucuk dicinta ulam tiba. Dia langsung mengambil obat perangsang yang sudah lama dia persiapkan. Malam mini Keisha, malam mini aku akan menikmati tubuhmu, begitu senyum Rendra saat itu.

30 menit kemudian, Rendra sampai di rumah Keisha. Keisha keluar rumah dengan menggunakan daster mini. Membuat rendra berdegub kencang dan penis rendra langsung berdiri dengan tegaknya di dalam celananya. 30 menit lamanya Rendra mencoba membuka pintu dan membetulkan pintu pagar Keisha sampai akhirnya pintu itu berhasil dibuka.

"Oh thank you Ren, masuk dulu yuk, aku buatin minum."

Keisha mempersilahkan Rendra masuk ke kamar tamu dan dia ke dapur membuat minum. Beberapa saat kemudian Keisha keluar dengan 2 minuman soft drink dingin.

"Kei, aku boleh pinjam catatan meeting hari ini tidak?"
"Oh bentar ya, aku ambilkan di kamar dulu, belum sempat aku keluarkan," kata Keisha sambil beranjak ke kamarnya di lantai 2.

Rendra memperhatikan Keisha tanpa berkedip. Gila sungguh mahluk yang cantik, dan dengan cekatan dia segera memasukkan dua sachet obat perangsang bubuk yang telah dibawanya ke dalam minuman Keisha. Mimpi indah ya sayang.

Saat Keisha kembali dengan buku catatannya, Rendra minta ijin minum soft drink milik dia, dan Keisha segera ikut minum. Selang 15 menit kemudia Keisha merasakan kepalanya terasa berat, dan tubuhnya serasa panas dan ada suatu gairah yang dia tidak bisa lukiskan. Matanya berat dan pandangannya jadi setengah kabur.

"Kamu kenapa Kei?"
"Gak tahu nih kepalaku berat banget."

Keisha berusaha berdiri dan mau ke belakang tapi kelihatannya badannya sudah sangat lemas dan nyaris saja Keisha terjatuh. Untung Rendra cekatan dan menangkap tubuh Keisha. Rendra segera menggendong Keisha ke kamarnya di lantai 2.

Di dalam kamar Rendra segera membaringkan Keisha di tempat tidurnya, dan dengan sedikit agak menarik dasternya ke atas maka saat Keisha rebah di kasur. Paha Keisha makin terlihat dengan bulu-bulu tipisnya yang lumayan banyak dengan tersingkapnya daster Keisha.

Keisha gak bisa apa-apa, dia hanya memegang kepalanya sambil memejamkan mata. Rendra yang melihat pemandangan di depannya tak bisa lagi menahan diri. Tangan kanannya pura-pura memijit kepala Keisha sementara tangan kirinya mulai diletakkan di kaki Keisha dan mulai perlahan demi perlahan mengelus dan merayap dari bawah terus ke atas, hingga ke paha mulus Keisha.

"Jangan ren, kamu ngapain, sebaiknya kamu pulang."

Tapi Rendra tidak mempedulikan permintaan Keisha, tangan kirinya terus saja memijit perlahan dan mengelus serta meraba-raba paha Keisha semakin lama semakin ke dalam, dan semakin lama semakin mendekati pangkal pahanya dan akhirnya sedikit demi sedikit tanggannya menyentuh CD yang digunakan Keisha.

Beberapa saat tangan kiri Rendra terus bermain-main di area CD Keisha. Setiap tangan Keisha berusaha untuk menepisnya dengan pelan Rendra memindahkan tangan Keisha lagi. Pengaruh obat itu sungguh luar biasa, Keisha tidak kuasa melawannya, dia hanya pasrah dan memejamkan mata sambil mendesah dan berusaha menolak lewat kata-kata.

"Ssshhsjangann ren, jangannnn please don t do that to me."

Melihat Keisha sudah semakin pasrah dan mendesah, kini tangan kanannya ikut bergerak. Dengan serta merta tangan kanannya sekarang mulai menjelajahi dua bukit kembar yang masih tertutup bra dan daster, dan dia mulai menciumi leher Keisha.

"Jangan Rendra, jangan. hentikan..."

Keisha berusaha berontak tapi tubuhnya sangat lemas. Tangan kiri Rendra terus mengelus gundukan di celana dalam Keisha yang berisi bulu lebat vagina Keisha.

"Kamu sangat cantik Keisha."

Rendra mulai mengangkat daster Keisha ke atas dengan sedikit paksa, dan Keisha meski berusaha menolak dia tetap tidak bisa melakukan apa-apa. Tubuhnya lemas dan rasanya dia juga merasa geli dengan elusan-elusan tangan kiri Rendra dan celana dalamnya sudah mulai basah. Dia benar-benar terangsang.

Daster sudah berhasil dilepas dan tangan kanan Rendra segera menyusuri punggung Keisha dan membuka kaitan branya. Dengan sekali betot, bra itupun telah lepas dari pemiliknya. Terpampanglah payudara Keisha dengan putting coklat yang sudah mencuat tegak.

Demi melihat keindahan yang selama ini hanya di bayangkan saja oleh rendra maka Rendra segera mengarahkan hidungnya menciumi kedua puting Keisha bergantian dari putting kanan, dia ciumi dengan hidungnya lalu berpindah ke puting kiri terus dicium aroma keindahannya.

"Ooh Keisha indahnya payudaramu, kamu benar-benar sempurna sayang."

Keisha kegelian, dengan perlakuan Rendra, nafsunya semakin bergejolak dan cdnya semakin basah. Tangan kiri Rendra merasakannya dan semakin menekan-nekan cd tersebut sambil mengelus-ngelusnya. Tidak hanya dicium maka sekarang Rendra mulai menyedot puting kanan Kesiha dengan lahapnya, begitu indah kenyal dan nikmat rasanya, lalu pindah keputing kiri dengan sedotan sedotan pelan dan mantap dan Keisha semakin menggelinjang dan akhirnya Keisha menegang.

"Aahhhhhhh ahhhh ahhhh ahhhhh Reeenn Rennn Rendra please stopppppp..." Keisha merasakan orgasme pertamanya dan tubuhnya semakin lemas dibuatnya.

Melihat Keisha sudah orgasme, Rendra menurunkan ciumannya ke perut Keisha. Sebentar dia bermain di sana dan di pusar Keisha, dan kedua tangan rendra berusaha menurunkan celana dalam Keisha yang sudah basah. Tangan Keisha berusaha menahannya tapi apa daya tubuhnya lemas sekali dan akhirnya celana tersebut benar-benar berhasil lepas dari kaki Keisha dan Rendra menyedot bau dari celana dalam Keisha tersebut. Segar dan nikmatnya kata Rendra.

Puas mencium celana dalam Keisha, Rendra mengarahkan hidungnya kearah lebatnya hutan di bawah perut Keisha. Dengan lahapnya dia mencium dan menjilat-jilat isi dalam hutan tersebut. Lubang didalamnya dia selusuri dengan lidahnya dan itu membuat hutan dan lubang itu makin basah dan Keisha makin tak tahan dia menggelinjang ke kanan dan kekiri. Kepala Keisha menggeleng-geleng tak karuan, Keisha berusaha menahan untuk tidak mendesah, dan Keisha tidak tahan dan dia hanya bisa menjambak sprei yang ada di kanan dan kirinya.

"Rendrraaaaa pleaseeeee stoppppp I don t wannnnttt ittt pleaseee stoppp stoppp agghhhhh emmppphhh..."

Rendra terus menghisap habis semua cairan Keisha dan itu membuat Keisha menegang untuk kedua kalinya dan dia benar-benar telah orgasme untuk kedua kalinya.

"Ahhhhhhhhhhhhhh .. stoppppss."

Rendra berhenti dan mulai melepaskan semua baju yang dikenakannya dan akhirnya Rendra telanjang bulat. Penisnya yang panjang tegak berdiri dan sangat tegang. Dipegangnya kedua kaki Keisha dan dibentangkan lebar-lebar. Lalu Rendra memegang penisnya dan menggosok-gosokkan ke belahan vagina Keisha.

"Mpppphhhh jangannn jangannn..."

Keisha berusaha bereaksi tapi pengaruh obat itu membuatnya tidak bisa melawan. Sekali gosok, dua kali gosok membuat Keisha menggelinjang. Dan sekarang Rendra mengarahkan kepala penisnya tepat di lubang vagina Keisha yang sudah sangat basah.

Begitu kepala penis itu tepat dilubangnya, Rendra segera mendorong perlahan, demi perlahan, sesenti demi sesenti lubang itu mulai terkuak.

"Aahhhhh jangannn jangann jangan.."

Rendra tidk banyak bicara, dia benar-benar menikmati sensasinya. Dan penis itu mulai menyeruak vagina Keisha. Hangat, sempit, enak dan nikmat sekali, itu yang dirasakan Rendra. Perlahan demi perlahan penis itu mulai masuk dan akhirnya seluruh penis itu telah masuk ke dalam vagina Keisha

"Aaaaaahhhhh tidakkk sakitttttt, sakitttt!" teriak Keisha saat penis itu benar-benar menghujam.

Rendra diam sesaat dan merasakan nikmatnya bahwa akhirnya dia bisa menyetubuhi gadis yang diidam-idamkannya. Ahhh nikmatnya, benar-benar kenikmatan yang tiada tara. Rendra pun mulai bergerak perlahan-lahan, dan mulai mengenjot Keisha. Keisha hanya bisa menutup mata dan menitikkan air mata saja, dia menangis-menagis tersedu-sedu. Dia mengalami lagi pemerkosaan tanpa bisa berbuat apa-apa. Sementara rendra menggenjotnya semakin-lama semakin cepat dan Keisha hanya bisa mengikuti gerakan-gerakan sodokan Rendra. Rendra segera meniduri Keisha dan melakukan sodokan keras berulang kali sambil mulai melumat bibir Keisha.

Mereka berdua bersetubuh 30 menit lamanya sebelum Keisha mengejang untuk ketiga kalinya dan dia benar-benar jadi budak seks Rendra. Sama sekali rendra tidak memberinya kesempatan untuk beristirahat, dia terus mengenjot Keisha dengan nafsunya. Ceplak-ceplok, ahhh ahhh ahhh ahhh,, mppphh mppphh mphhh itu lah yang terdengar juga geseran tempat tidur yang diatasnya terdapat orang yang bergoyang goyang. Keishapun akhirnya hanya bisa memeluk tubuh Rendra saat digoyang dengan liar seperti itu. Sungguh suatu kenikmatan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata yang dirasakan oleh Rendra saat itu.

Pada menit ke 45 akhirnya Rendra tidak dapat menahan diri. Pompaannya semakin cepat, pelukannya semakin erat dannnnn... "Aahhhhhhhggggg..."

Sperma Rendra akhirnya muncrat tidak karuan di dalam vagina Keisha. Beberapa kali Rendra mengalaminya dan saat itu pulalah Keisha mengejang untuk keempat kalinya dan dia akhirnya tidak sadarkan diri saking lemasnya.

Rendra diam sejenak menikmati orgasmenya dan menunggu penisnya menjadi kecil sebelum akhirnya dia mengeluarkan penisnya dari vagina Keisha. Rendra mengambil N70 dari sakunya dan membuat beberapa gambar Keisha yang sedang terlentang tak sadarkan diri. Dia memfoto Keisha dan lendir yang keluar dari vagina Keisha.

"Kamu sudah tidak perawan rupanya Kei. Tapi aku bangga telah menikmatimu."

Rendra segera memakai pakaiannya dan pergi meninggalkan Keisha yang tak sadarkan diri, telanjang bulat di ranjangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar